Senin, 23 April 2012

Lomba MAPEN 2011 : Aku Ini Penari Pendet


Toilet sebagai saksi dua insan penuh ambisi. Bergema di setiap lengking ucapnya. Membahana.
Cenik: “Hei hendak kau apakan matamu moy” (sambil melirik Amoy di depan cermin)
Amoy: “Aku ini penari pendet” (terus memijati kedua matanya berharap ada perubahan yang
berarti pada kelopak matanya yang sempit itu. Celak hitam di bawah matanya justru semakin menunjukkan matanya yang begitu sipit)
Cenik: “Hahahaa” (tertawa meringis, tak kuasa ia menahan tawa mencibir sahabatnya, jongkok
dan memegang lututnya, lalu mengusap matanya karena lelehan cairan yang tiba tiba keluar dari matanya)
Amoy: “Aku ini penari pendet” (melirik Cenik dengan penuh keyakinan dalam ucapannya)
Cenik: “Coba sini ku lihat” (memandang wajah Amoy lekat-lekat)
Amoy: “Aku ini penari pendet” (kembali ia ulangi kalimat itu meyakinkan Cenik)
Cenik: “Ah Moy jangan gila, bisa apa kau? Matamu, kulitmu, rambutmu, ah Moy hentikan
anganmu”
Amoy: “Aku juga orang Indonesia dan aku berhak menjadi penari pendet” (ucapnya mulai
meredup, hampir menangis)
Cenik: (diam sejenak) “Bukan Moy, kamu bukan. Kalau saja aku mau, akulah penari pendet.
Lihatlah mataku besar, rambutku panjang dan ikal serta kulit ku yang sawo matang menunjukkan akulah penari pendet, bukan kamu Moy”
Amoy: (mukanya memerah padam) “Aku ini penari pendet” jawabnya yakin
Cenik: “Bukan Moy” (merangkul Amoy dengan erat)
Amoy: “Aku ini penari pendet” (menangis tersedu-sedu di pelukan Cenik)
Siapa sangka, gadis Tionghoa dengan segala keterbatasan fisiknya, melawan arus demi sebuah mimpi. Terus tumbuh walau di tengah keterbatasan. Matanya masih tetap sipit khas anak Tionghoa. Namun justru karena kegigihannya lah ia laksana pusaran air di setiap tarian tradisional Bali itu. Gadis Tionghoa yang setiap aksinya begitu memukau, tajam melirik kanan dan kiri. Gadis Tionghoa yang mampu berkata pada dunia “ inilah aku penari pendet”
“Naskah MAPEN ini diikutkan dalam LOMBA MAPEN 2011 yang diselenggarakan oleh Charylic Design, Blognya Sumarno Wec”

0 komentar:

Posting Komentar