UtiKrad Blog: Bogor EduCARE, Hijaunya Kampusku, Tempat Harta Karun Terpendam

Tidak ada bahagia yang ternilai, selain bersyukur pernah bersekolah di kampus ini. Bogor EduCARE, Kampus hijau ku. Sekolah yang mengajarkan ku banyak hal. Dan disinilah aku tahu ada hal yang lebih istimewa, harta karun terpendam, hanya disini, di BogorEduCARE.

BogorEduCARE Tampak Depan

Di zaman modern seperti sekarang ilmu pengetahuan dan tekhnologi dinomorsatukan. Itulah sebabnya, aku belajar di BogorEduCARE. Tapi, mungkin pembaca berpikir, banyak sekolah lain yang lebih kompeten. Jadi kenapa harus BogorEduCARE?

Gratis? Iya memang disini bebas biaya. Bagi mereka yang memiliki semangat gigih, tentu pendidikan gratis menjadi angin segar untuk terus berani bermimpi menggapai cita.

Kualitas pengajarnya gimana?

Staff Pengajar bersama Bapak Yusuf Kalla

Nah, disinilah aku menemukannya. BogorEduCARE, pernah gak berpikir ada lulusan S1 dan S2 jadi pengajar dibayar dengan sekedarnya dan ditambah beras 1 karung sebagai biaya uang makan. Zaman sekarang, mana ada yang mau selain pengajar yang memiliki hati mulia. Entahlah, mungkin sekarang tunjangan mereka seharusnya lebih layak (Semoga), bagiku semua dosen-dosen disini, bukan dosen biasa seperti dosen formal, yang mengajar, memberi ilmu, menjadwalkan tugas lalu pulang. Tugas selesai. Bukan begitu, Mereka dosen terbaik yang pernah aku miliki. ibarat peta, merekalah petunjuk untuk menemukan harta karun. Dosen disini tuh lain, mereka bener-bener paham karakter mahasiswanya. Aku yang gemar menulis diajarkan cara terbaik menjadi penulis, tidak peduli entah aku akan menjadi penulis atau tidak. Padahal disini bukan jurusan menulis atau jurnalistik lho. Tapi mereka selalu percaya, dan selalu menganggap ku seolah penulis sungguhan. Pak Adi, Pak Ramlan, Pak Dian, Pak Fajar, Pak Yos, Mam Eka, Mam Yuli, Miss Chussy, Mam Hanny, Mam Nur Ah. Menyebutkan nama kalian, sepertinya aku ingin menangis. Dan Dosen yang lain tak tersebut tapi tetap ada dihatiku selalu, tidak akan ku lupa jasa-jasa kalian.

Aku ini kayak Toto Chan deh

MerumputditamanBEC

Tau Toto Chan dong? itu loh, Gadis kecil yang kalo lagi di dalam kelas, katanya nakal, kerjaannya liatin jendela mulu. Aku tuh tipe yang seperti itu, bosen dengerin orang jelasin panjang lebar. Karena setiap orang punya tipe tersendiri saat mereka belajar. Disinilah sekolah yang paling pengertian. Bosan dengan nuansa indoor yang statis dengan bangku, serta proyektor yang bikin ngantuk itu? Bilang aja ke dosen, atau tanpa perlu kita mengeluh pun dosen selalu punya cara terbaik yang membuat kita tidak akan pernah merasa bosan dalam belajar. Belajar di luar kelas, menjadi kegiatan favorit yang selalu kutunggu.

Belajar Outdoor

Kampusnya Ngangenin

BogorEduCARE tampak dari dalam

Kampus ku, Layaknya rumah, tempatku berpulang. Kampus ini meskipun sudah 3 tahun lebih aku telah lulus, tapi perasaan itu selalu ada. Perasaan ingin mengunjunginya sewaktu-waktu. Ah, Rindu ini. Inget zaman kuliah sebelum dan setelah masuk, dalam waktu seminggu, pasti deh, ada jadwal nyiram tanaman, ada piket kelas, piket nyuci piring, pengajian mingguan. Disiplin keras emang kadang bikin males, dan pengennya sih dilanggar, tapi mereka pembuat aturan, selalu mempunyai cara, membentuk kami, untuk senantiasa rajin dalam urusan yang sederhana sekalipun.

Waktu yang paling menyenangkan bagiku adalah waktu pulang. Bukan karena lelah, melepas penat bergegas pulang. Tapi menemukan tempat favorit yang bisa ngertiin aku tuh, rasanya tak terlukis. Tempat itu adalah Perpustakaan. tempat dunia ku juga mimpi ku yang masih bayang. menyenangkan sekali berlama-lama disana. Oh ya, dan harta karun itu bermula kukenali disini. Di perpustakaan yang membuatku selalu merasa berjalan-jalan keliling dunia, hanya dengan membuka lembar demi lembar sebuah buku.

Waktu pulang setengah senja saat langit magenta, Di atap kampus, menjadi tempat favoritku yang lain. menyendiri. Pokoknya saat langit keunguan yang jarang ditemui itu, aku suka banget kesana. jarang banyak yang tau aku kesana. Tapi untuk postingan kali ini, biarlah, yang membacanya tau rahasia besarku ini. Rahasia yang sekarang membuatku kangen untuk menemui kembali momen itu. Kampusnya emang ngangenin.

Kampus Semi Pesantren

Sistem pembelajarannya sih lebih fokus ke Bahasa Inggris, kewirausahaan, bisnis perkantoran, tapi serius, selama disini saya berasa di pesantren. Jam kuliah yang padat full dari hari senin sampai jum'at, jam 08.00 s/d 17.00 ini belum lengkap jika belum dikalkulasi dengan kegiatan lainnya. Seperti yang sudah katakan, ada dimana dalam waktu seminggu terdapat kegiatan pengajian yang wajib dilakukan mahasiswa dan mahasiswi. ada pula piket kelas juga kegiatan tambahan lainnya. belum lagi tugas yang harus dikerjakan dan dituntaskan pada keesokan harinya.

Ada lagi nih, yang mirip pesantren, larangan membawa Handphone ke Area kampus. Bagiku, yang dari ngetrend nya Handphone, aku tidak begitu ketergantungan dengan benda tersebut. Jadi larangan tersebut tak begitu membuat tertekan. Namun, bagi sebagian besar temanku. Handphone adalah benda yang sudah menjadi konsumsi mereka. Ada saja teman yang secara sembunyi-sembunyi nekat membawanya. Kadang pihak dosen membuat razia. Lucu sih. Mungkin, Larangan ini sebenarnya bagus, agar para mahasiswa/i lebih terfokus dalam belajar. Tapi, bagaimana jika ada kabar penting dari keluarga? harus nelpon ke kampus kan, pasti ribet, dan belum tentu langsung di sampaikan kan? atau bagaiamana kalau pihak keluarga tidak punya pulsa telpon, dan keadaan darurat. Kalau menurutku pribadi sih, boleh saja membawa handphone asal tidak mengganggu disaat pembelajaran.

Bersama dengan Mereka Yang Sama

Pernah gak sih, merasa bener-bener solid dalam suatu persahabatan, pertemanan, tanpa ikatan darah, dan terus terjalin sampai tua nanti? nah Di Bogor EduCARE. Aku menemukan teman-teman yang seperti itu. Dimana nasi dan butir-butir pilus menjadi menu istimewa makan malam disaat akhir bulan. Dimana saat-saat warnet dekat kampus menjadi penuh, dengan kita, anak-anak kampus dengan setumpukan tugas untuk esoknya. Dimana kejadian menangis dan tertawa bisa dijadikan dalam satu kesempatan yang sama. Dan ketika hal tersebut kita ceritakan kembali, di masa sekarang. maka, kita pun akan tetap sama seperti dulu. menemukan momen menangis dan tertawa bersama. Apa kabar kalian, Tiwi, Rumi, Mba Retno, juga teman lain yang semua, satu perjuangan, satu titik nol yang sama?

Harta Karun itu Adalah

Inilah Harta karun yang selama ini terpendam. Yap, Kita para mahasiswa dan mahasiswi adalah aset yang tak ternilai untuk bangsa ini. Layakkah sebuah negara maju dan berkembang tentu dilihat dari generasi, generasi penerus yang akan memajukan atau malah menghancurkan. Ilmu pengetahuan tekhnologi memang penting. Tapi di BogorEduCARE ada hal yang selalu diutamakan. ATTITUDE. Perilaku, Yap, aku benar-benar merasakan betapa penting dan berharganya sebuah perilaku yang seharusnya dimiliki seseorang. Dan hanya Di Bogor EduCARE aku pun kenal dan paham, bahwa perilaku yang baik adalah harta karun terpendam yang kita miliki.

Ternyata harta karun yang terpendam itu adanya pada diri kita, perilaku kita, yang harus kita gali, semakin lama,semakin dalam, dan tak kenal waktu. Galilah Potensi terbaikmu. I Love Bogor EduCARE.

Tulisan ini diikutsertakan dalam “Give Away Sekolah Impian”