Jumat, 04 Juli 2014

Toilet Oh Toilet

Saya punya kisah yang lumayan memalukan. Ini kisah seorang sahabat kantor saya yang lucu dan polos. Namanya Fira, Dia terbilang masih muda, baru lulus SMA satu tahun lalu, ketika pertama kali aku berkenalan dengannya, ini anak emang udah punya bakat, ngelucu kali yah. Doi ga mau dipanggil mbak, dipanggil ibu juga ga mau. Yah, namanya juga baru lulus. Dan, entahlah dari mana persahabatan kami dimulai, meskipun beda divisi, Saya Finance, dia Logistik, tidak menjadikan aktivitas bersama kami terhalang, makan bareng, pulang bareng, berangkat kadang ketemu, jadinya bareng deh. Hangout ke berbagai festival Jepang menjadi kegiatan spesial kami.

Nah, Bicara soal Toilet, Doi punya kisah kocak banget. Asli deh, Toilet di Divisi ku, memang toilet yang agak sedikit lebih bersih dan lebih wah lah. Ada dua Toilet, yang satu untuk karyawan, satu lagi khusus untuk Direksi. Padahal toilet karyawan dan direksi tuh beda jauh banget. Yang direksi lebih terlihat angker, karena jarang dihuni, lebih besar, berbeda dengan toilet karyawan. Doi polos banget, dengan pede dan super Innocent, masuk ke toilet Direksi. Doi pengen nyobain toilet bos-bos besar nih kayanya. Ga lama doi di dalam, 5 menit, Hebohlah dia sejadi-jadinya karena ga bisa matiin kerannya. Toilet Direksi yang biasanya lantainya kering karena jarang dipakai, jadi basah, lebih tepatnya banjir.

Saat itu, untungnya lagi jam istirahat. Well, saya yang lagi browsing, panik, karena teriakannya yang doi buat, heboh. Menghubungi OB adalah tindakan sia-sia, karena tak kunjung diangkat telfon dariku. Akhirnya, sampai kami memanggil teknisi pabrik, semua teratasi. Berhubung saat itu sedang jam istirahat, hanya aku, Fira, dan Teknisi yang akan merahasiakan kejadian konyol ini. Namun,  Sepintar-pintarnya bajing meloncat, maka akan jatuh pula. Tetap saja, lantai yang basah, di area luar toilet direksi dan toilet karyawan menjadi bukti yang tidak dapat kami ingkari.

Satu persatu, rekan kerjaku masuk, dan mempertanyakan keadaan toilet, yang memang mengenaskan. aku hanya bisa memasang gigi terindah, sambil menunjuk kawanku itu, pertanda dia lah pelakunya. Doi hanya cengegesan aje. Mungkin, malu ye, nekat bener, itu toilet direksi dipake seenak jidatnye. 






1 komentar:

  1. xixixixixi...untung yang datang cuma berdua,coba satu kantor pada lihat g kebayang gimana malunya hehehe

    terdaftar!!
    terima kasih sudah mengikuti GA silly moment
    salam^^

    BalasHapus